Makalah media humas





MAKALAH
MEDIA HUMAS DAN PENERAPANYA
DI RUMAH AMAL LAZIS UNNES
Disusun Guna Memenuhi Tugas Hubungan Masyarakat


Disusun Oleh:
Nita Liyasari                           7101415097
Feni Maria Sofa                      7101415145
Ani Chudaifah                                    7101415
Imam Fakhrurozi                     7101415287
Nuratun Zakiyah                     7101415303
Apriliana Khulasatul. M          7101415369



UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017

KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Media Hubungan Masyarakat” hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikiranya. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Dra Nanik Suryani, M.Pd selaku dosen pengampu Mata Kuliah Hubungan Masyarakat.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Malakah ini terselesaikan karena kerjasama yang baik antar anggota kelompok. Seperti pepatah mengatakan “tiada gading yang tak retak”, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 13 November 2017



Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang........................................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah...................................................................................... 2
1.3  Tujuan..........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Media Hubungan Masyarakat....................................................
2.2  Prinsip Kerja Media Hubungan masyarakat................................................
2.3  Proses Media Hubungan masyarakat...........................................................
2.4  Strategi Media Hubungan masyarakat.........................................................
2.5  Jenis Media Humas......................................................................................
2.6  Penerapan Media Humas di Rumah Amal Lazis Unnes..............................
2.7  Hasil Observasi............................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1       Simpulan...........................................................................................................................................
3.2       Saran..................................................................................................................................................
3.3       Lampiran..............................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
Hubungan masyarakat yang sering kita kenal dengan humas atau dalam bahasa Inggris yakni Public Relation adalah seni menciptakan pengertian publik yang lebih baik, sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap individu/ organisasi seorang humas selanjutnya diharapkan untuk membuat program sebuah institusi dalam mengambil tindakan secara sengaja dan terencana dalam upaya-upayanya mempertahankan dan memelihara pengertian bersama antara organisasi dan masyarakat. Ketika berbicara mengenai keberadaan sebuah organisasi, maka eksistensi sebuah organisasi akan sangat tergantung pada Humas atau biasa disebut PR (Public Relations) dalam menciptakan citra positif dan pengertian antara organisasi dengan publiknya, karena ketika pengertian tersebut telah dicapai, maka apa yang menjadi tujuan organisasi akan dapat dicapai secara lebih efektif dan efisien.
Di dalam masyarakat sering kita jumpai hubungan masyarakat dengan media seperti wartawan. Salah satu yang ada dihumas adalah bekerja dengan media. Media merupakan sarana atau alat untuk menyampaikan informasi kepada publik, berbagai masalah yang berhubungan dengan masyarakat luas diberitakan oleh media. Segala pilihan media yang ada, akan memudahkan masyarakat untuk menikmati dan mengakses sesuai dengan kebutuhan masing-masing, termasuk mencari informasi yang berkembang secara cepat dan aktual. Banyak hal yang terdapat atau yang akan dibahas pada kerjasama sebuah humas dengan  media dan bagaimana hubungan keduanya.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana peran media dalam kegiatan hubungan masyarakat?
2.      Media apa yang dibutuhkan dalam kegiatan hubungan masyarakat?
3.      Bagaimana penerapan media humas di Rumah Amal Lazis Unnes?
1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui peran media dalam kegiatan hubungan masyarakat.
2.      Untuk mengetahui media yang dibutuhkan dalam kegiatan hubungan masyarakat.
3.      Untuk mengetahui penerapan media humas di Rumah Amal Lazis Unnes.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Media Hubungan Masyarakat
Media Hubungan Masyarakat merupakan hal yang akan selalu berkaitan dengan seorang Public Relations/Humas dalam sebuah organisasi. Humas melakukan sebuah kegiatan media hubungan masyarakat yang juga sama kaitannya dengan media massa karena mereka akan selalu melakukan komunikasi dalam melakukan publisitas kegiatan organisasi. Media hubungan masyarakat sebagai alat, pendukung atau media kerjasama untuk hal yang berhubungan dengan kepentingan sebuah proses publikasi dan publisitas dalam hal kegiatan program kerja untuk kelancaran komunikasi seorang Public Relations/Humas. Maka dari itu media hubungan masyarakat berfungsi menyampaikan pesan kepada publik untuk membangun dan meningkatkan citra melalui berbagai jenis media.
Lesly (1991:7) menjelaskan bahwa media hubungan masyarakat merupakan kegiatan yang berhubungan dengan media komunikasi untuk melakukan publisitas atau merespon kepentingan media organisasi. Lesly memberikan penekanan dalam media hubungan masyarakat lebih pada publisitas. Franks Jefkins (1992:98) juga memberikan definisi media hubungan masyarakat sebagai berikut : “Media Hubungan masyarakat atau sering disebut dengan hubungan pers adalah usaha untuk mencari publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau informasi humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi perusahaan yang bersangkutan”. Sementara itu Sam Black dan Melvin L. Sharpe menjelaskan tentang media hubungan masyarakat lebih kepada hubungan antara organisasi dengan media. Definisinya adalah hubungan antara suatu organisasi dengan pers, radio dan televisi secara dua arah atau dua pihak (1988:37).
Bisa dilihat bahwa pengertian media hubungan masyarakat berdasarkan pada sebuah relasi antara organisasi/perusahaan dengan para media. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa sebuah organisasi/perusahaan menggunakan media massa sebagai alat penyampai pesan. Semakin banyak publik yang mengakses pemberitaan sebuah organisasi/ perusahaan maka diharapakan semakin besar tingkat kepercayaan publik terhadap organisasi/perusahaan tersebut.
Kesimpulannya, media hubungan masyarakat merupakan keterkaitan secara langsung maupun tak langsung antara sebuah organisasi dan media massa. Keduanya saling membutuhkan dan masing-masing memiliki kebutuhan yang sama. Keduanya akan saling bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan masing-masing didalam organisasi mereka. Maka dari itu bisa dipahami bahwa pengertian media hubungan masyarakat adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh seorang humas sebuah perusahaan dalam membina hubungan dengan media massa dalam rangka memenuhi kebutuhan publisitas organisasi baik secara internal maupun eksternal.
2.2 Prinsip Kerja Media Hubungan masyarakat
Kegiatan media hubungan masyarakat akan membawa efek yang sangat besar apabila dilakukan dengan menggunakan prinsip kerja yang tepat. Menurut Frank Jefkins (1992:101), beberapa hal yang harus diperhatikan praktisi atau institusi PR dalam menyelenggarakan media hubungan masyarakat adalah:
1.      Memahami dan melayani media setiap saat.
Memahami dan melayani media ini dapat dilakukan dengan cara memahami siapa dan bagaimana media massa itu. Ada media massa yang yang biasa saja, bahkan tidak menonjol sama sekali sehingga tidak membawa pengaruh dalam kehidupan masyarakat begitupun sebaliknya.
2.      Membangun reputasi sebagai organisasi yang dapat dipercaya media.
Prinsip kerja yang kedua dari media hubungan masyarakat adalah membangun reputasi sebagai organisasi yang dapat dipercaya media. Pada bagian ini, seorang Public Relations harus siap menyediakan dan memasok materi-materi yang akurat di mana saja dan kapan saja. Hanya dengan cara inilah seorang Public Relations akan dinilai sebagai suatu sumber informasi yang akurat dan dapat dipercaya oleh masyarakat maupun publik yang lainya.
3.      Menyediakan salinan informasi yang memadai dan akurat.
Yang dimaksud dengan menyediakan salinan informasi salinan informasi yang memadai dan akurat, adalah menyediakan reproduksi foto-foto yang baik dan menarik serta jelas.
4.      Bekerja sama dalam penyediaan materi informasi
Sebagai contoh, seorang Public Relations dan wartawan dapat bekerja sama dalam mempersiapkan sebuah acara wawancara atau temu pers dengan tokoh-tokoh tertentu.
5.      Menyediakan fasilitas verifikasi
Praktisi Public Relations juga perlu memberi kesempatan kepada jurnalis melakukan verifikasi (membuktikan kebenaran) atas setiap materi yang mereka terima. Contohnya konkretnya, para jurnalis itu diijinkan untuk langsung menengok fasilitas atau kondisi-kondisi organisasi yang hendak diberitakan.
6.      Membangun hubungan personal yang kokoh dengan media
Suatu hubungan personal yang kokoh dan positif hanya akan tercipta serta terpelihara apabila dilandasi oleh keterbukaan, kejujuran, kerja sama, dan sikap saling menghormati profesi masing-masing.
Dari pemahaman diatas, dapat dipahami bahwa seorang Public Relations harus memiliki prinsip kerja tepat dalam melakukan kegiatan media hubungan masyarakat. Enam prinsip diatas haruslah dimiliki agar kegiatan berjalan denganlancar serta bisa membina hubungan yang baik dengan media massa dan keduanya saling menguntungkan.
2.3  Proses Media Hubungan masyarakat
Sebuah organisasi yang menjalankan kegiatan media hubungan masyarakat haruslah mengikuti dari proses media hubungan masyarakat itu sendiri. Kegiatan tidak akan bisa dijalankan dengan lancar jika tidak mengikuti sebuah proses. Karena proses merupakan suatu langkah penyempurnaan sebuah kegiatan sehingga dengan adanya proses, kegiatan akan bisa dilakukan dengan sangat baik dan hati-hati. Proses media hubungan masyarakat yaitu :
1.        Perencanaan
Perencanaan pada dasarnya merupakan usaha untuk mewujudkan sesuatu agar terjadi atau tidak terjadi pada masa yang akan datang. Oleh karena itu, dalam kegiatan perencanaan pada dasarnya selalu diperhitungan tindakan yang akan dilakukan serta sumber daya yang diperlukan seperti SDM dan Keuangan. Maka dari itu, perencanaan juga diperhitungan dari aspek-aspek internal dan eksternal organisasi. Adapun tujuan media hubungan masyarakat antara lain :
a)        Untuk membangun image dan reputasi positif perusahaan. Dengan adanya acara rutin yang memiliki nilai berita yang tinggi, maka hubungan dengan media akan semakin membaik.
b)        Untuk mengklarifikasi opini negatif yang kurang benar di masyarakat. Perencanaan media, bisa dilakukan dalam masa pertumbuhan, masa kontra dan masa-masa konsesus atau kesepakatan publik terhadap isu yang dibahas dan terkait dengan perusahaan.
c)        Untuk mengalihkan perhatian publik dari isu negatif ke isu yang lebih positif. Dalam situasi perusahaan yang tidak bisa menghindari isu negatif di media massa, maka perusahaan dapat membuat agenda setting sendiri yang membuat publik juga melihat sisi lain perusahaan yang lebih positif.
d)       Untuk memudahkan dalam menentukan kegiatan peliputan.
e)        Menjaga hubungan baik serta mengevaluasi publisitas. Perencanaan yang rutin juga akan menjaga hubungan baik yang konsisten antarapengelola organisasi dengan pihak media (Wardhani, 2008:151- 152).
2.        Implementasi
Implementasi berkaitan dengan siapa, bagaimana dan apa. Berkenaan dengan sumber daya manusia, tentu ada sebuah tim kerja yang memiliki anggota dengan pembagian tugas yang jelas untuk masing- masing orang. Berkenaan dengan metode kerja, yaitu cara yang paling efektif untuk mencapai tujuan dengan serangkaian tugas dan pekerjaanyang perlu dilaksanakan. Sedangkan bentuk kerja tidak lain adalah program/kegiatan yang dimaksud untuk mencapai tujuan (Jefkins, 1992:89). Implementasi dalam media hubungan masyarakat berkaitan dengan media dan bagaimana hubungan sebuah organisasi/perusahaan dengan media. Cara implementasi yang baik adalah dengan metode yang paling efektif dalam pengerjaannya dan juga menggunakan cara yang paling efektif untuk mencapai tujuan dan menyelesaikan tugas dengan baik.
3.        Evaluasi
Evaluasi merupakan salah satu tolak ukur untuk mengetahui tercapai atau tidaknya sebuah kegiatan. Dengan evaluasi kita akan mengetahui sejauh mana keefektifan kegiatan yang dilakukan. Menurut Lindelmann dalam buku M.Linggar Anggoro ada empat komponen penting yang harus diperhitungan dalam mengevaluasi program public relations yaitu :
a)        Menetapkan sasaran dan tujuan komunikasi yang spesifik dan terukur walaupun tak ada yang bisa benar-benar mengukur efektifitas apapun.
b)        Mengukur keluaran (output) komunikasi. Biasanya keluaran diperlihatkan dengan apa yang terlihat, keluaran mengukur seberapa baik organisasi dipandang pihak luar.
c)        Mengukur hasil dan dampak komunikasi. Apalah artinya bila keluaran dari program media hubungan masyarakat kita adalah cukup besarnya perhatianmedia massa terhadap organisasi namun hal tersebut tidakmenghasilkan apa-apa.
d)       Mengukur dampak institusional. Dalam melaksanakan evaluasi program/kegiatan public relations penting sekali mengaitkannya dengan pencapaian sasaran dan tujuan dari organisasi keseluruhan. Artinya, kita mengaitkan hasil dan dampak komunikasi itu pada dampak yang diharapakan organisasi (Anggoro, 2005:68).
2.4 Strategi Media Hubungan masyarakat
Strategi merupakan perencanaan yang dibuat oleh sebuah organisasi sebagai salah satu fungsi dari sebuah proses manajemen untuk menetapkan tujuan, pencapaian posisi organisasi. Strategi dalam hal kegiatan public relations/humas adalah usaha untuk menciptakan pandangan para stakeholders untuk mendukung sebuah kegiatan (Ruslan, 2006:133). Pendekatan strategi menurut Iriantara (2008:80-94) antara lain:
1.        Mengelola relasi
Mengelola relasi yang baik dengan media adalah sebuah hal yang mutlak dan harus dilakukan untuk menunjang kegiatan seorang humas karena inti dari kegiatan seorang humas adalah komunikasi dan relasi. Menjalin dan mengelola hubungan yang baik dengan media haruslah seimbang baik media maupun pengelola media seperti wartawan, karena keduanya sama penting dalam menunjang kedua hal tersebut. Agar mendapatkan pemberitaan yang baik dan berkualitas maka seorang humas haruslah membuat komunikasi yang intens diantara kedua belah pihak.
2.        Mengembangkan strategi
Jika relasi dengan media massa sudah baik dan intens, maka lakukanlah strategi media hubungan masyarakat untuk semakin menunjang hubungan yang baik dengan media karena strategi media hubungan masyarakat sangatlah penting untuk dikembangankan agar program bisa berjalan dengan baik.
3.      Mengembangakan jaringan (Networking)
Mengembangkan sebuah jaringan adalah hal utama dan pokok dalam berbagai kegiatan media hubungan masyarakat. Membuka dan memperluas jaringan pada dasarnya merupakan bagian dari usaha untuk membangun hubungan hubungan yang baik dengan media massa. Kunci dari sebuah awal membuka jaringan adalah dengan menjalin relasi yang baik dengan medi massa.
Mengelola relasi adalah sebuah kunci bagaimana menjalin hubungan dengan pihak yang menjadi kolega kita. Dengan mengelola relasi kita bisa mengelola hubungan hubungan baik dengan kolega dalam hal ini khusus pada media. Dengan begitu media memberikan timbal balik yang seimbang jika kita dapat mengelola relasi dengan baik. Jika dirasa relasi kita dengan media dikatakan baik, maka yang diharuskanselanjutnya strategi dalam membuat program yang akan dijalankan dan itu harus memberi kesan yang positif dengan media.Mengelola relasi dan mengembangkan jaringan tidaklah cukup untuk memantapkan strategi media hubungan masyarakat. Memperluas jaringan adalah kunci dari tolak ukur sejauh mana organisasi dikenal banyak media. Maka dari itu dengan mengembangkan jaringan, banyak media akan yang akan menjadi relasi sebuah organisasi atau perusahaan. Juga memantapkan eksekusi kegiatan media hubungan masyarakat agar menjadi lebih baik dan positif dimata media.
Dari tiga strategi diatas, dapat disimpulkan bahwa sebuah media hubungan masyarakat memerlukan sebuah perencanaan yang baik dan matang dalam membangun hubungan dengan media massa. Dengan begitu, arus komunikasi yang dilakukan oleh humas berjalan dengan baik. Pada dasarnya sebuah hubungan yang baik akan menunjang hasil yang baik pula. Baik itu dalam organisasi maupun hubungan secara personal.
2.5 Jenis Media Humas
1.      Media internal
Suatu sarana penyampaian dan penerimaan informasi di kalangan publik internal perusahaan, dan biasanya bersifat non komersial. Penerima maupun pengirim informasi adalah orang dalam atau orang dalam atau public internal, terdiri atas pimpinan, angota, pegawai, maupun unit-unit kerja yang ada di dalam perusahaan tersebut. Media Humas Internal yaitu :
a)      Jurnal Internal
Yang diterbitkan oleh suatu lembaga, biasanya memuat informasi mengenai segala sesuatu yang terjadi di dalam lembaga dan khusus diperuntukkan anggota lembaga tersebut.
b)      Papan pengumuman  
Papan pengumuman dapat memudahkan pengawai yang sama dalam waktu yang bersamaan.
c)         Kaset Video
Media ini menghadirkan komunikasi tatap muka secara artificial (seolah-olah yang ditonton dapat saling berkomunikasi secara langsung) yang berpotelsi besar untuk menumbuhkan pemahaman yang lebih baik antara pihak manajemen terhadap pengawai.
d)        Stasiun Radio sendiri
Media ini untuk menghubungkan antara atasan dan bawahan dengan memasang sejumlah pengeras suara diatas setiap mesin yang mampu menyiarkan program-program radioyang dibuat sendiri oleh perusahaan
e)         Jaringan telepon internal 
Jaringan telepon internal adalah media untuk menyampaikan gagasan pengawai sebagai hal melalui telepon.
f)         Kotak saran 
Kotak saran adalah untuk menampung keluhan dan saran para anggota karyawan. sehingga bisa diketahui apa kelebihan dan kekurangan yang ada pada perusahaan tersebut.
g)        Intensif bicara
Intensif bicara adalah metode untuk memperoleh umpan balik dari para pengawai perusahaan dengan membuka nomor telepon khusus sehingga setiap pengawai dapat menghubungi Pemimpin perusahaan secara langsung tanpa harus menempuh Ika liku birokrasi perkantoran.
h)        Siaran umum 
Suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan pihak manajemen kepada segenap pegawainya dengan menggunakan suara.
i)          Obrolan langsung
Salah satu cara yang paling efektif untuk memperlihatkan sikap terbuka pihak manajemen dengan melakukan pembicaraan tatap muka secara pribadi dan langsung.
j)               Dewan pekerja 
Salah satu metode dalam membina hubungan baik antara pemimpin dan bawahan melalui pembentukan dewan pekerja (dilengkapi dengan sejumlah komite spesifik). Yang memiliki akses pengaruh ke pihak manajemen.
2.        Media Eksternal
“Segenap kegiatan  Humas yang diarahkan kepada khalayak di luar perusahaan”. Fokus dari Humas Eksternal adalah Hubungan Dengan Media. Media eksternal sangat berpengaruh besar dalam publisitas suatu organisasi yang bersangkutan.
a)      Jurnal eksternal
Jurnal Eksternal tidak harus diartikan semata-mata sebagai suatu bentuk terbitan tentang suatu perusahaan yang dibagikan kepada pihak-pihak luar. Pihak luar tidak akan tertarik  dengan masalah - masalah yang dihadapi oleh suatu organisasi. Apalagi dewasa ini pilihan bacaan sudah demikian banyak, termasuk majalah -majalah prestisius. Majalah -majalah seperti itu  jelas lebih menarik untuk dibaca daripada sekedar terbitan yang mengisahkan berbagai keributan yang terjadi di suatu organisasi. Jadi, sama halnya dengan majalah atau terbitan umum, jurnal eksternal harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menjangkau khalayak yang dituju.
b)        Media Audiovisual 
Ini merupakan salah satu kemajuan penting di dunia media yang harus diperhatikan oleh para praktisi humas. Tidak seperti pers, radio,dan televisi, perangkat audiovisual adalah suatu media yang bercakupan terbatas yang dimiliki dan sepenuhnya dikendalikan oleh pihak tertentu  yang diarahkan kepada khalayak yang bersifat terbatas pula. Penerapan sistem ini memerlukan sejumlah lembaga pendukung,seperti perpustakaan film (dalam kaset-kaset video) yang sanggup menyimpan, memelihara, serta mendistribusikan kaset-kaset rekaman tersebut kepada khalayak.
c)        Literatur edukatif
Berbeda dari literatur penjualan, literatur edukatif adalah semua bahan cetakan yang dibuat untuk menjelaskan atau mendorong   digunakannya suatu produk atau jasa pelayanan, atau berbagai manfaat dan nilai dari produk tadi.
d)       Komunikasi lisan
Penyampaian suatu uraian secara lisan, mungkin juga dengan didukung oleh peralatan audiovisual, merupakan salah satu kegiatan humas yang penting. Beberapa organisasi bahkan telah memperkerjakan para pembicara secara permanen dan diserahi tugas khusus  untuk menyampaikan penjelasan mengenai organisasinya di berbagai club dan perkumpulan masyarakat. Ada pula perusahaan yang menyewa pembicara dari luar secara freelance. Tapi akan lebih baik jika pembicara tersebut merupakan salah seorang pegawai atau orang dalam organisasi yang benar-benar menegetahui seluk beluknya.
e)        Pameran
Humas pameran adalah pelaksana fungsi-fungsi humas melalui penyelenggaraan pameran atau ekshibisi. Pada umumnya, pameran dagang atau pameran-pameran yang terbuka untuk umum merupakan suatu media  Iklan, karena tujuan penyelenggaraan pameran tersebut adalah untuk memperkenalkan suatu produk kepada masyarakat agar mereka lantas tertarik, kemudian membelinya. Sebenarnya, kegiatan humas juga dapat memanfaatkan acara pameran untuk mencapai tujuan-tujuannya. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah hal yang sebaliknya, yakni kegiatan-kegiatan humas tersebut juga bermanfaat menunjang keberhasilan dari suatu penyelenggaraan pameran atau ekshibisi. Acara promosi lewat pameran akan lebih berhasil memikat para konsumen jika acara itu disertai program humas. Dengan demikian,terdapat keterkaitan yang sangat erat antara kegiatan humas dan acara pameran. Pameran juga merupakan satu-satunya media periklanan yang menyentuh semua pancaindra; mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit.dll.
f)         Seminar
Guna menunjang penggunaan berbagai media yang telah diuraikan di atas (misalnya audiovisual atau komunikasi lisan), ada baiknya jika suatu perusahaan menyelenggarakan suatu pertemuan khusus untuk khalayak. Bentuk pertemuan itu bisa berupa seminar atau konfermasi. Penyelenggaraan suatu konferensi kehumasan mirip dengan penyelenggaraan resepsi pers. Bedanya,waktu penyelenggaraan konferensi humas lebih lama(paling  tidak satu hari penuh), melibatkan lebih banyak peserta atau tamu, programnya lebih ekstensif (melibatkan sejumlah pembicaraan dan harus didukung dengan peralatan audiovisual yang baik), dan tentu saja memerlukan biaya yang lebih banyak. Pos pengeluaran yang cukup besar antara lain harus dialokasikan untuk penyewaan ruangan atau gedung yang cukup refresentatif dan untuk pembayaran katering.
g)        Sponsor
Sponsor adalah penyediaan dukungan finansial untuk suatu acara, subjek, kegiatan, lembaga, atau individu yang dianggap memang pantas menerimanya. Cikal bakalnya bermula dari patronage, yakni perlindungan serta penyediaan bantuan dana oleh para bangsawan dan hartawan kepada para artis dan musisi.
2.6    Penerapan Media Humas di Rumah Amal Lazis Unnes
A.    Profil Rumah Amal Lazis Unnes
Rumah Amal Lazis Unnes merupakan sebuah  lembaga yang bertujuan untuk menyantuni dan memberdayakan dosen/karyawan yang bekerja di Unnes,  menyalurkan sebagian dana ZISnya melalui Rumah Amal Lazis Unnes, untuk kesejahteraan warga Unnes dan sekitarnya. Rumah Amal Lazis Unnes berdiri pada tahun 2014 setelah turunnya SK Rektor Unnes, namun baru beroperasi pada tahun 2015.
Email        :lazisunnes@gmail.com
Web          :http://www.lazisunnes.org/
Facebook  : Rumah Amal Lazis Unnes
Intagram   :@lazis.unnes
B.     Alamat
Rumah Amal Lazis Unnes  beralamat di Gedung Eks BNI kampus Unnes, Gunungti, Kota Semarang 50229 No. Telp: (024) 864 582 66. SMS Center: 0895602227559
Visi                 : “Menjadi lembaga yang sehat, unggul, dan amanah dalam me mberdayakan ummat untuk mengejawentahkan ajaran Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin”.
Misi                 :  1)   Memberikan layanan kepada para muzakki atau donatur dalam menunaikan pembayaran zakat, infaq  dan sedekah dengan sebaik-baiknya. 
2)    Mendistribusikan dana zakat, infaq dan sedekah melalui santunan dan pemberdayaan secara tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.
3) Membangun kepedulian terhadap lingkungan danmemberdayakan warga kampus dan warga sekitar.
Motto/Slogan           : “Menyantuni dan MemberdayakanDosen/karyawan bekerja di Unnes,  memperoleh rezeki lewat Unnes, menyalurkan sebagian dana ZISnya melalui Rumah Amal Lazis Unnes, untuk kesejahteraan warga Unnes dan sekitarnya.

Strategi yang ditempuh Rumah Amal Lazis UNNES menggalang keterlibatan para pimpinan civitas akademika dan pimpinan warga sekitar dalam optimalisasi pembayaran zakat atau infaq dari  para muzakki yang terdiri dari dosen, karyawan, mahasiswa, dan warga sekitar. Selanjutnya, dana ZIS tersebut diharapkan dapat tersalurkan dan terserap dengan baik dan tepat untuk kesejahteraan para mustahik intern (warga kampus) maupun mustahik ekstern (warga umum).
C.     Struktur Organisasi di Rumah Amal Lazis Unnes

















2.7  Hasil Observasi
A.    Proses Pelaksanaan Observasi
Hari dan Tanggal        : Kamis, 9 November 2017
Waktu                         : 09.00-11.00 WIB
Narasumber                : 1. Bayu Kurniawan (Mahasiswa Pendidikan Biologi Unnes sebagai staff)
2.      Desi (Mahasiswa Akuntansi Unnes sebagai staff bagian keuangan)
Menurut narasumber  Rumah Amal Lazis tidak memiliki bagian Humas, dulu memang meliki bagian humas yang dipegang oleh relawan, namun karena relawan tersebut sudah keluar akhirnya sekarang belum ada penggantinya. Sekarang kegiatan yang berhubungan dangan kegiatan humas dipegang oleh siapa saja.
B.     Lingkup Kegiatan di Lazis
1.      Penghimpunan  zakat, infak dan  sedekat dari civitas akademik unnes dan warga sekitar.
2.      Mendistribusikan zakat, infak dan sedekah kepada masyarakat dengan beberapa program yang ada, antara lain :
a)        Beasiswa untuk mahasiswa
Berupa bantuan pembiayaan UKT mahasiswa yang tidak mampu membayar UKT, beasiswa perintis nasional (event besar untuk siswa yang baru lulus SMA sebagai persipan SBMPTN, untuk dikarantina di UNNES selama 1 bulan, dengan kuota 40orang, gratis. Beasiswa untuk takmir masjid sebagai bentuk apresiasi karena sudah menjaga masjid, beasiswa untuk SD, SMP, SMA. Pengambilan beasiswa dilakukan satu bulan sekali.
b)      Bantuan untuk mayarakat
Bantuan untuk masyarayakat berupa santunan kaum duafa seperti para janda, lansia, cleaning service yang bekerja di UNNES di semua fakultas yang kondisi pereekonominya masih sulit. Pemberian zakat, infak dan sedekah diberikan setiap satu semester sebanyak dua kali.
C.     Tujuan Media Humas di Rumah Amal Lazis
1)        Untuk mengenalkan lazis kepada masyarakat
2)        Menjalin hubungan baik dengan masyarakat dengan membantu masyarakat
3)        Mencitrakan diri lazis kepada masyarakat.
D.    Jenis Media Humas di Rumah Amal Lazis
1)      Media Humas Internal
a)      Jurnal Internal
Lazis belum menerbitkan jurnal internal, Lazis hanya menyusun laporan keungan dalam periode satu tahun, yaitu menyususn dokumentasi pertahun.
b)      Papan pengumuman
Papan pengumuman yang ada di Lazis terkait kegiatan, atau pengumuman beasiswa dan kegitan Lazis lainya. Papan Pengumuman tersebut di letakan di Ruang Tamu dengan tujuan apabila ada tamu yang ke Lazis bisa membaca informasi mengenai Lazis. Sedangan pemberitahuan informasi kepada pegawai lazis tidak di tempatkan di papan pengumuman karena ruang kerja/kantor  lazis masih kecil. Ketika  memberikan pengumuman secara langsung dan jika ada instruksi dari pengurus diberikan melalui grup whatshapp .
c)      Jaringan telepon internal 
Interaksi yang dilakukan sesama anggota lazis lebih banyak menggunakan telefon genggam dengan aplikasi yang tersedia. Penyampaian gagasan kepada pimpinan tidak melalui telepon kantor/ telepon genggam,  namun  langsung disampaikan ketika ada rapat. Rapat yang diadakan juga tidak rutin/insidental.
2)      Media Humas Eksternal
a)      Jurnal eksternal
Laporan keuangan  laporan kegiatan lazis selama satu tahun  yang di tujukan kepada jajaran dosen dan karyawan.
b)      Papan pengumuman
Terdapat papan pengumuman di kantor lazis yang dijadikan dua fungsi yaitu sebagai papan mading di lazis. Kegunaannya untuk mengumumkan program kerja di lazis agar ketika ada pengunjung yang datang ke lazis atau ke ikatan alumni unnes maupun mau berkirim barang di kantor pos dapat melihat papan pengumuman terkait promosi program kerja yang ada di lazis, mengingat kantor Lazis masih satu ruangan dengan kantorr pos dan kantor alumni UNNES .
c)      Jaringan telepon eksternal
Di Lazis ada sebuah telephone yang biasnya digunakan untuk berinstraksi dengan pihak luar contohnya untuk berhubungan dengan masyarakat atau berhubungan dengan atasan seperti rektor yang ada di unnes, dan untuk berhubungan baik dengan mahasiswa.
d)     Kotak saran
Ada program safari kepada mahasiswa untuk menyerap masukan-masukan dan aspirasi yang ada di mahasiswa. Penghimpunan  masukan-masukan dan aspirasi tersebut langsung dengan bertatap muka dengan mahasiswa tanpa menggunakan angket. Juga program safari ke dosen untuk menyerap masukan-masukan dan aspirasi dari dosen.
e)      Siaran umum
Lazis tidak pernah mengadakan  siaran umum sebenarnya Lazis memiliki sound yang digunakan untuk mengadaka kajian-kajian rutin untuk mahasiswa  yang menerima beasiswa dari lazis. Kajian tersebut biasyanya diadakan di MUA.
f)       Literatur edukatif
Rumah amal lazis menyampaikan edukasi atau pembelajran tentang zakat, infak dan sedekah kepada masyarakat, dosen dan karyawan yang ada di unnes dan mahasiswa. Dalam bentuk program kerja yang ada seperti di kajian yang diberikan kepada penerima beasiswa, isi dari kajian tersebut terkait rumah amal lazis ataupun terkait tentang islam.
g)      Komunikasi lisan
Keluar  ada sound yang digunakan untuk mengadakan kajian-kajian rutin untuk mahasiswa  yang menerima beasiswa dari lazis. Kajian tersebut biasyanya diadakan di MUA
h)      Pameran, Seminar
Di lazis belum pernah mengadakan pameran, Seminar tetapi lazis juga mempunyai rencana untuk melakukan paemran, smeinar tetapi sampai saat ini belum terncana.
i)        Sponsor
Lazis menerima sponsor namun ada kriteria 8 asnaf menurut islam seperti fakir miskin, fi sabililah, ghorib, amil, ibnu sabil, ghorim, mualaf. Ketika proposal dari pihak luar seperti pengajuan proposal sponsor dari mahasiswa akan kegiatan tertentu, tidak sembarangan akan diberikan sponsor oleh lazis namun akan diseleksi dengan 8 asnaf tersebut. ketika masuk dala keriteria maka akan di beri dana sponsor oleh pihak lazis.
j)        Broadcasting Media (radio, televisi, dll)-
Rumah  amal lazis belum menggunakan media radio dan televisi karena lazis sendiri cakupannya masih sempit yaitu hanya di wilayah unnes dan masyarakat sekitar unnes.Tetapi Lazis Unnes juga berencana untuk bekerjasama dengan REM FM unnes.
k)      Media Luar Ruang (spanduk, papan reklame, poster, dll)
Penggunaan spanduk hanya pada moment-moment tertentu saja misalnya ketika romadhon Lazis mengajak untuk berinfak dan ber sadakah; spanduk ajakan untuk berzakat, infak dan sodakah. Biasanya di pasang di depan  kantor lazis dan belum ada yang di perbarui.
l)        Special Event (seminar, workshops dll)
Lazis belum pernah mengadakan spesial event seperti seminar, workshop dll. Baru sebatas angan-angan karena kegiatan atau aktifitas yang ada di lazis baru mengurusi aktifitas dosen dan karyawan saja. Terkait mahasiswa belum masuk. Yang diinginkan lazis ingin membuat sebuah program yang melibatkan mahasiswa  tentang lazis dan zakat infak. Ingin mengadakan seminar tentang pemberdayaan zakat infak di kampus yang melibatkan mahasiswa. Ingin membuat program yang mengajak mahasiswa untuk belajar berbagai dengan zakat sedekah.Sebenarnya dulu ingin bekerjasama dengan KSEI.
3)  Media Cetak dan Online Media
a)         Media Cetak
Rumah Amal Lazis Unnes belum rutin mencetak surat kabar, dalam mencetak pamflet, selebaran, brosur, ketika ada konten yang hendak di sampaikan lazis kepada masyarakat contohnya adalah ketika moment idul fitri terkait program dan kegiatan rumah amal lazis, membuat pamflet kemudian di bagikan kepada rekan-rekan dan dosen-dosen yang ada di unnes. Ketika kegiatan silahturahmi di unnes.Juga ada media cetak dalam bentuk surat, brosour seperti surat pemberitahuan akan diadakan proses seleksi penerimaan beasiswa dari lazis
b)      Online Media (website, blog, media sosial, email, dll)
Didalam  ruangan Rumah Amal Lazis ada satu handphone yang di pegang oleh banyak anggota, yang memegang Handphone tersebut adalah kondisional. Jadi nanti siapa yang memegang hp nantinya yang bertugas membagikan semua kegiatan di media sosialnya rumah amal lazis Unnes. Kegiatan yang dilakukan terkait kegiatan lazis terkait penerimaan beasiswa, menyantuni orang yang kurang mampu di sekitar Unnes. Pengumuman terkait dengan rekruitmen beasiswa/pengumuman akan adanya beasiswa dari lazis. Pengumuman kegiatan, konten pencitraan, ketika ada suatu kegiatan yang ada di unnes ikut serta aktif untuk meramaikan kegiatan tersebut.


BAB III
PENUTUP
3.1  Simpulan
Suatu organisasi keberadaannya sangat dipengaruhi oleh dukungan serta kepercayaan masyarakat dimana organisasi tersebut dibangun. Banyak hal untuk mendapatkan dukungan serta kepercayaan masyarakat salah satunya adalah dengan cara menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat. Seorang public relations membutuhkan media yang dapat menjembatani antara masyarakat baik masyarakat  internal organisasi maupun masyarakat eksternal organisasi. Media dapat dimanfaatkan sebagai alat penyalur informasi dari organisasi kepada masyarakat, organisasi dapat menciptakan citra positifnya melalui media. Media yang dapat dimanfaatkan ada dua macam antara lain media internal seperti jurnal internal, papan pengumuman, jaringan telephone, kaset vidio, obrolan langsung, siaran umum, kotak saran, siaran radio sendiri, intensif bicara langsung, sedangkan media yang kedua adalah media ekternal berupa jurnal eksternal, Media Audiovisual , Literatur edukatif, Komunikasi lisan, Pameran, Seminar, dan Sponsor. Rumah Amal Lazis Unnes memanfaatkan media internal untuk mempublikasikan serta menciptakan citra positif memanfaatkan media internal berupa papan pengumuman dan jaringan telephone internal, kemudian untuk media ekternal Lazis memanfaatkan Jurnal eksternal, Papan pengumuman, Jaringan telepon eksternal, Kotak saran, Literatur edukatif, Komunikasi lisan, Pameran, Sponsor, Media Luar Ruang (spanduk, papan reklame, poster, dll), Special Event (seminar, workshops dll), Media Cetak, Online Media (website, blog, media sosial, email).

3.2  Saran
1.      Memberikan pemahaman tentang peran media dalam kegiatan public relations.
2.      Memberikan pemahaman tentang jenis media yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan public relations.
3.      Memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang penerapan ilmu humas dilapangan.


LAMPIRAN


DAFTAR PUSTAKA
Hasana, Ekarina.2011.Makalah Humas(Bekerja dengan Media)”.
Seludang, Nadi Raden.2011.”Media Relatin Makalah”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

laporan hasil observasi UMKM

Makalah Perbekalan kantor